Urang Kampung Deso: Kebutuhan Dasar Pengungsi Gempa Palu Belum Terpenuhi

Tuesday, October 2, 2018

Kebutuhan Dasar Pengungsi Gempa Palu Belum Terpenuhi

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui belum maksimal memenuhi kebutuhan dasar pengungsi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Tidak maksimalnya pelayanan terhadap pengungsi disebabkan oleh keterbatasan yang dialami petugas di lapangan.

"Memang kita perlu waktu untuk melakukan penanganan tersebut karena supply dan demand logistik di daerah bencana mengalami gangguan. Tapi sekarang perbaikan sedang dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/10).

Data BNPB per hari ini, pukul 13.00 WIB mencatat ada 61.867 orang yang mengungsi akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala pada Jumat pekan lalu. Puluhan ribu pengungsi itu tersebar di 109 titik.

Sutopo mengatakan keterbatasan yang dihadapi petugas di lapangan mengakibatkan belum semua pengungsi mendapat kebutuhan dasar.

"Logistik masih terbatas, BBM masih sangat terbatas dan hal lain, tenda, selimut, matras, velbed, makanan, minuman, pelayanan kesehatan air bersih, sanitasi, MCK, trauma healing masih sangat banyak diperlukan oleh pengungsi," ujar Sutopo.

Terlepas dari kendala itu Sutopo mengatakan aliran bantuan logistik tetap berjalan. Dia berharap dengan bantuan logistik itu petugas di lapangan dapat memberikan pelayanan lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya.

Jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala hingga Selasa siang pukul 13.00 WIB tercatat sebanyak 1.234 jiwa. Menurut Sutopo sebagian korban meninggal dunia sudah dimakamkan, sebagian lainnya masih butuh proses identifikasi.

Untuk korban luka data BNPB mencatat ada 799 orang mengalami luka berat.

Sementara itu korban yang masih dinyatakan hilang berdasarkan laporan yang masuk adalah 99 orang yang terbagi dalam beberapa kabupaten.

"Korban luka berat 799 jiwa, semua sudah dirawat di berbagai rumah sakit," kata Sutopo.

Jumlah korban baik yang tewas maupun luka dan hilang masih bisa bertambah karena di sejumlah wilayah petugas belum mampu mengevakuasi orang-orang yang tertimbun reruntuhan dan tanah.

Di Balaroa, Kota Palu, dan Petobo, Kabupaten Sigi, diduga ada puluhan orang tertimbun. BNPB belum bisa mendata jumlah korban di daerah itu. (sah/wis)