Urang Kampung Deso: IHSG Diramal Menguat Terbatas Ditopang Data Inflasi

Sunday, September 30, 2018

IHSG Diramal Menguat Terbatas Ditopang Data Inflasi

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini bakal dipengaruhi data tingkat harga atau inflasi yang bakal dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan berpendapat penantian pelaku pasar pada data ekonomi awal bulan berupa inflasi akan menggerakkan IHSG. Ia memperkirakan IHSG pada sepanjang hari ini bakal bergerak di rentang support 5.914-5.945 dan resistance 5.991-6.006, dengan kecenderungan menguat.

"IHSG diprediksi menguat terbatas didorong antisipasi pelaku pasar terhadap data inflasi," kata Dennies dalam risetnya, dikutip Senin (10/1).

Selain dipengaruhi data inflasi, menurut dia, aksi ambil untung investor juga bakal turut mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Maklum, IHSG telah menguat sepanjang tiga pekan berturut-turut.

Rovandi, Analis Trimegah Sekuritas juga menilai investor memang tengah menanti data inflasi dan rilis kinerja keuangan emiten pada kuartal III 2018. Kendati demikian, data ekonomi domestik bukan satu-satunya penggerak IHSG. Senada dengan Denies, ia juga menilai aksi ambil untung investor juga bakal mewarnai gerak IHSG.

"Dalam satu pekan ini , IHSG berpotensi turun dalam rentang support 5.800 dan resistance 6.050," ucap Rovandi kepada CNNIndonesia.com.

IHSG pada pekan lalu ditutup di level 5.976, menguat tipis 0,32 persen dibanding pekan sebelumnya di level 5.957.

Sementara, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 0,5 persen dari Rp6.704 triliun menjadi Rp6.737 triliun. Posisi transaksi pelaku pasar asing masih mencatatkan beli bersih atau net buy sebesar Rp1,61 triliun.

Kemudian, bursa saham Wall Street akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Dow Jones dan Nasdaq Composite sama-sama menguat masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,05 persen, sedangkan NYSE Composite turun 0,18 persen. (aud/agi)