Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Sentral China menyatakan di tengah perang dagang yang berkecamuk antara China dan Amerika Serikat, mereka akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang netral sembari menjaga tingkat likuiditas supaya tetap cukup. Nilai tukar yuan dan ekspektasi pasar yang tetap stabil memberikan optimisme kuat bagi negara dengan tingkat ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut untuk mempertahankan kebijakan moneter mereka.
Seperti dikutip dari CNN.com, Minggu (30/9), keteguhan sikap untuk mempertahankan kebijakan moneter tersebut diambil usai bank tersebut menggelar pertemuan komite Kebijakan Moneter Kuartal III 2018.Dalam rapat tersebut, di tengah utang yang menggunung, Bank Sentral China akan tetap membawa kredit tumbuh secara wajar. Mereka juga akan meneruskan untuk memperdalam reformasi keuangan.
China saat ini terkunci dalam perang dagang intensif yang dilancarkan AS. Negeri Paman Sam tersebut beberapa waktu lalu telah memberlakukan tarif baru atas impor bernilai US$200 miliar. Perdana Menteri China Li Keqiang mengakui serangan tersebut mengatakan serangan tersebut telah memberikan kesulitan besar bagi China.Kesulitan terutama dihadapi negerinya dalam mempertahankan dan memacu pertumbuhan. Meskipun demikian, negaranya tetap yakin mampu menghadapi dan keluar dari tekanan yang diberikan oleh AS.
(CNN.com/agt)
No comments:
Post a Comment