Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil anggap hukuman yang diterima Persib Bandung dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terlalu berlebihan. Akibat tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9), Maung Bandung mendapat hukuman berat dengan menjalani laga kandang usiran ke Kalimantan hingga akhir musim ini dan juga laga kandang tanpa penonton selama paruh pertama musim depan. Pernderitaan untuk Persib makin besar setelah bukan saja tim asuhan Roberto Carlos Mario Gomez yang mendapat hukuman, tetapi juga beberapa pemain, asisten pelatih Fernando Soler, suporter, hingga panitia pelaksana pertandingan.Empat pemain Persib yaitu Jonathan Bauman, Ezechiel N'Douassel, Ardi Idrus, dan Bojan Mailisik menerima sanksi beragam, mulai dari terguran hingga larangan bermain selama lima pertandingan, tergantung pelanggaran yang dibuat. Fernando Soler dilarang memasuki stadion hingga akhir musim karena dianggap mengintimidasi wasit. Panpel Persib mendapat larangan terlibat dalam kepanitiaan selama dua tahun dan denda Rp100 juta. Mengetahui Persib mendapat hukuman yang di luar kewajaran, Ridwan Kamil pun bereaksi. Gubernur yang akrab disapa Emil itu merupakan suporter setia Pangeran Biru. Gengsi pertandingan membuat pemain Persib dan Persija melakukan pelanggaran keras. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi) | "Terkait sanksi untuk Persib, hemat saya itu sangat berlebihan. Masalahnya ada di supporter, kenapa para pemain disanksi juga," kata Ridwan kamil melalui akun Twitter miliknya."Kerasnya permainan di lapangan sudah ada yg namanya wasit. Jika keras kartu kuning, jika ekstrim kartu merah. Adil itu menempatkan segala seuatu pada tempatnya," Emil melanjutkan.
Ridwan Kamil rupanya tidak terima pemain andalan Persib karena dinilainya terkena imbas dari tindakan beringas sejumlah oknum Bobotoh yang menewaskan Haringga Sirla. Di satu sisi, dalam rilis sanksi yang dikeluarkan pada Selasa (2/10), Komdis PSSI menjelaskan para pemain tersebut melakukan pelanggaran keras saat laga berjalan. Ridwan Kamil menilai hal kekerasan pemain itu merupakan kewajaran dalam sebuah laga. Namun tak dapat dimungkiri, permainan yang menjurus kekerasan dari pemain dan bisa membahayakan pemain lain di lapangan tetap akan mendapat sanksi larangan bermain dari Komdis PSSI, di luar hukuman kartu kuning atau merah. Kewenangan itu pun ada di Komdis PSSI. Mengacu pada Pasal 54 Regulasi Liga 1 2018 tentang tindak kekerasan dan indisipliner, setiap individu yang dilaporkan atau terlihat melakukan kekerasan dan indisipliner di area stadion (tidak terbatas di ruang ganti atau lapangan) atau di tempat lain yang termasuk bagian dari pertandingan, akan diteruskan ke Komdis PSSI.Sedangkan Komdis PSSI yang memutuskan hukuman termasuk skors juga diatur pada Pasal 16 Kode Disiplin PSSI. (sry/bac) Let's block ads! (Why?) October 03, 2018 at 05:11PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2O0XMCx |
No comments:
Post a Comment