Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencatat korban tewas akibat gempa bumi di Donggala dan Palu sudah mencapai 1.203 orang. Menurut laporan situasi terkini ACT, korban paling banyak yang meninggal berasal dari Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, yakni 700 orang. Pengumuman itu berdasarkan data pada Senin (1/10), pukul 05.00 WIB. Rumah Sakit Undata Palu juga menampung korban meninggal terbanyak yakni 201 orang. ACT juga mencatat 540 orang terluka. Korban luka tersebar di berbagai titik, tetapi yang paling besar dirawat di RS Wirabuana sebanyak 184 orang. Humas ACT Lidya Khaerani Hestya membenarkan keterangan tersebut resmi dikeluarkan lembaganya. Selain itu, mereka mencatat sebanyak 46 orang hilang. ACT menyatakan jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan mencapai 16.732 jiwa dan tersebar di 123 titik menurut data per 30 September.
ACT menyatakan hingga hari ini komunikasi masih lumpuh karena listrik padam. Hal itu juga membuat pendataan dan pelaporan dampak gempa sulit dilakukan dengan cepat. Dari tujuh gardu induk PLN, hanya 2 gardu yang telah kembali beroperasi.Oleh karena itu, para pengungsi dan korban paling membutuhkan bantuan berupa bahan bakar minyak, solar maupun premium. Masyarakat Palu-Donggala juga membutuhkan genset, alat penerangan, tenda pengungsian, terpal, tenda, selimut, kasur lipat.
Selain itu, pengungsi juga membutuhkan bahan makanan, air bersih dan minum, makanan bayi, dapur umum, obat-obatan dan lainnya. Korban meninggal juga membutuhkan kantong jenazah dan kain kafan.Data ACT ini menampilkan jumlah korban yang lebih besar dari data yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada Minggu (30/9) kemarin. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho, menyatakan bahwa jumlah korban tewas kemarin sebanyak 832 orang. Sementara korban luka ratusan orang dan pengungsi mencapai belasan ribu orang. Dalam keterangan terakhir, BNPB menyebut korban luka 540 orang dan pengungsi 17 ribu orang.
"Kondisi di sana masih banyak jenazah yang belum terindetifikasi. Korban yang kena reruntuhan juga masih banyak, itu menyebabkan jumlah korban akan terus bertambah," kata Sutopo. (kst/ayp) Let's block ads! (Why?) October 01, 2018 at 06:38PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2y3En9a |
No comments:
Post a Comment