Palu, CNN Indonesia -- Lelaki itu terlihat menatap sebuah sepeda motor berwarna biru yang sudah tak lagi bisa digunakan, di sekitar Pantai Talise, Kota Palu sepertinya sedang mengenang sesuatu. Ketika didekati dan diajak bicara, Ismail (45) lantas berbagi cerita pilu. Kisah kenangan terakhirnya tentang sang adik, Kabir (20) yang saat ini belum ditemukan setelah gempa dan tsunami menggunang Jumat pekan lalu. Sepeda motor yang ini bersama Ismail itu menurutnya terakhir kali dipakai Kabir menyambangi Pantai Talise, kawasan terparah yang diterjang tsunami. Motor itu menjadi saksi bisu saat gempa dan tsunami menerjang ibu kota Sulawesi Tengah itu. Ismail memutar kembali ingatannya. Saat itu adiknya meminjam sepeda motor miliknya buat melancong ke Pantai Talise. Dia mengatakan hendak menyaksikan acara Festival Palu Nomoni yang digelar di tempat itu. Sampah dan kendaraan yang tersapu tsunami di Pantai Talise, Kota Palu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) | Nahas, saat itu gelombang tinggi justru menghantam Pantai Talise tak lama setelah gempa terjadi. Sampai saat ini, Ismail tidak tahu di mana keberadaan adiknya. Hanya kuda besi yang dipakai Kabir yang ia temukan."Saya sudah hubungi, tapi tak bisa," katanya saat ditemui CNNIndonesia.com, Selasa (2/10). Ismail juga telah mencoba mendatangi sejumlah posko pengungsian yang ada di sekitar Pantai Talise. Namun, kabar soal adiknya nihil. Ismail menyampaikan masih ingin terus mencari adiknya, tapi langkahnya terhambat lantaran tidak mungkin kesana kemari hanya mengandalkan jalan kaki. Sementara menggunakan kendaraan juga mesti berpikir dua kali lantaran pasokan bahan bakar minyak masih tersendat. Rasa sedih Ismail tak hanya itu. Dia juga kehilangan anaknya, Ilan (18) yang bekerja di sebuah warung kopi di Pantai Talise.Ismail menceritakan sempat mengontak Ilan sesaat setelah gempa terjadi. Namun, setelah tsunami terjadi, Ismail tak bisa lagi menghubungi sang anak. "Waktu itu saya bisa nelpon, setelah ada tsunami tidak bisa lagi," ujarnya. Ia juga telah mencari anaknya ke berbagai lokasi pengungsian di sekitar Pantai Talise. Namun, lagi-lagi ia terhalang terbatasnya BBM berada di tangki bensinnya. Ismail mengaku juga tak tahu lagi ke mana harus mencari sang anak. Sebab, dia juga tidak mengenal sahabat-sahabat anaknya yang tinggal bersama di sebuah indekost di sekitar Pantai Talise. Sebuah mobil yang tersapu tsunami di pesisir Pantai Talise, Kota Palu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) | Ismail hanya berharap segera mendapat kabar soal adik dan anaknya. Ia juga ingin keduanya ditemukan dalam kondisi selamat."Harapannya bisa selamat, bisa ditemukan dan selamat itu saja," katanya. (ayp/sur) Let's block ads! (Why?) October 03, 2018 at 02:42PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2IyWmsM |
No comments:
Post a Comment