Zurich, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan Swiss Johann N Schneider Ammann sepakat untuk menyelesaikan perundingan Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA-CEPA) pada November 2018. Enggar mengatakan Swiss merupakan salah satu negara yang masuk dalam daftar EFTA dan menjadi salah satu pintu masuk bagi pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan perundingan perdagangan IEFTA-CEPA. "Kami akan segera kembali ke Jakarta untuk segera bicara dengan duta besar Norwegia, dengan demikian November bisa diumumkan dalam rapat EFTA mengenai kesepakatan itu," kata Enggartiasto di Zurich, Selasa (2/10). Sebagai informasi, EFTA terdiri dari empat negara, di antaranya Swiss, Iceland, Liechtenstein, dan Norwegia. Pemerintah meminta EFTA untuk meringankan tarif bea masuk bagi 75 komoditas dari Indonesia yang diekspor ke negara yang masuk dalam daftar EFTA. Sebagai gantinya, EFTA meminta Indonesia memberikan keringanan bea masuk 14 komoditas ke Indonesia. "Nanti 28-31 Oktober 2018 mereka tiba di Bali (juru perundingan EFTA), duduk bersama untuk mencapai kesepakatan," tutur Enggartiasto. Bila perundingan ini bisa rampung November 2018, Enggartiasto optimis perdagangan Indonesia dengan negara EFTA bisa tumbuh dua kali lipat dari posisi Desember 2017. Total perdagangan Indonesia dengan negara EFTA tahun lalu sebesar US$2,4 miliar. Angka itu terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke negara EFTA sebesar US$1,31 miliar dan impor US$1,09 miliar. Dengan demikian, neraca dagang tersebut surplus sebesar US$22 juta.Secara terpisah, Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Ni Made Ayu Marthini mengatakan pemerintah berharap 75 komoditas bisa masuk ke negara EFTA tanpa bea masuk atau nol persen. "Namun untuk komoditasnya apa saja belum bisa disampaikan, kalau sudah sepakat perundingannya bisa disampaikan," kata Made. (aud) Let's block ads! (Why?) October 03, 2018 at 01:33PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2DPQe0r |
No comments:
Post a Comment