Jakarta, CNN Indonesia -- Calon hakim Mahakamah Agung Amerika Serikat pilihan Presiden Donald Trump, Brett Kavanaugh, dikabarkan berhenti mengajar di Universitas Harvard menyusul kasus dugaan pelecehan seksual yang menjeratnya. Kavanaugh merupakan salah satu dosen tidak tetap di salah kampus paling bergengsi di dunia itu. Dia mengajar mata kuliah bertajuk "Mahkamah Agung Sejak 2005" tiga kali dalam sepekan. Bagian administrasi kampus ternama itu mengeluarkan pengumuman bagi para mahasiswa yang memberitahukan bahwa Kavanaugh "sudah tidak berkomitmen lagi untuk mengajar kelas terhitung Januari 2019" sehingga kelasnya dibubarkan mulai tahun depan. Hingga kini belum ada alasan resmi soal pemberhentian Kavanaugh sebagai dosen, namun sebuah laporan menyebut bahwa ratusan alumni telah menandatangani petisi menuntut pemecatannya.Petisi yang dibuat daring itu telah ditandatangani lebih dari 860 alumni Harvard Law School yang menuntut kampus tersebut melarangnya untuk mengajar. Petisi itu juga meminta Harvard membatalkan rencana mengangkat Kavanaugh sebagai dosen tetap kampus tersebut. "Kami percaya bahwa penunjukan hakim Kavanaugh sebagai dosen Harvard Law School (HLS) mengirimkan pesan kepada mahasiswa hukum, dan khususnya mahasiswa perempuan, bahwa laki-laki berkuasa tak tersentuh oleh hukum," bunyi petisi tersebut seperti dikutip AFP, Rabu (3/10). "Hakim Kavanaugh tak memiliki kriteria seorang pemimpin dan juga tak memiliki kriteria pantas sebagai seorang pengajar HLS. HLS akan ternoda jika menempatkannya di kampus dalam posisis apa pun. Kami minta sekolah menghentikan kelasnya." Seorang juru bicara universitas juga membenarkan bahwa Kavanaugh tidak akan mengajar lagi di sekolah hukum tersebut.Kavanaugh sendiri telah bersaksi dihadapan Senat dan membantah segala tudingan pelecehan yang dilayangkan kepadanya. Di hadapan Senat pada pekan lalu, Kavanaugh menyebut ia menjadi korban tuduhan yang "tak masuk akal dan jelas-jelas upaya pembunuhan karakter." Kavanaugh pun menegaskan bahwa ia akan tetap mencalonkan diri sebagai hakim MA, tak peduli apa pun tuduhan yang diarahkan padanya. "Saya tak akan terintimidasi untuk menarik diri dari proses ini," ucap Kavanaugh. Kasusnya menjadi perhatian publik setelah dua perempuan mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh Kavanaugh, salah satunya seorang profesor psikologi di Universitas Palo Alto, Christine Blasey Ford, yang juga bersaksi di hadapan Senat.Ford mengaku dilecehkan oleh Kavanaugh pada 1982, ketika keduanya masih bersekolah di Maryland. Kala itu, Kavanaugh masih berusia 17 tahun, sementara Ford dua tahun lebih muda. Ford mengklaim bahwa saat itu Kavanaugh mencoba membuka bajunya ketika sedang mabuk di sebuah pesta. (rds/eks) Let's block ads! (Why?) October 03, 2018 at 06:40PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2Iytcdt |
No comments:
Post a Comment