Pages

Wednesday, October 3, 2018

The Fed Sebut Ekonomi AS Positif, Dolar Kian Perkasa

Jakarta, CNN Indonesia -- Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat hingga mencapai rekor tertingginya dalam enam pekan terakhir pada Rabu (4/10). Penguatan dolar didorong pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell bahwa ekonomi AS sangat positif dan berencana melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya.

Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuannya dan memperkirakan kenaikan lagi pada Desember, tahun depan, dan pada 2020.

Dikutip dari Reuters, Powell pada Rabu (3/10) melanjutkan pernyataannya terkait prospek ekonomi AS yang positif melihat data pengangguran yang rendah dan kenaikan harga yang terjaga. Kondisi ini menurut dia, secara historis jarang terjadi.


Data yang dirilis juga sesuai pandangan bank sentral tersebut. Kegiatan sektor jasa AS mencatatkan pertumbuhan tertinggi pada September 2018 dalam 21 tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan AS pun tercatat banyak merekrut pekerja, kian memperkokoh perkiraan ekonomi kuartal III AS yang lebih baik.

Industri AS menambah 230 ribu pekerja pada September, tertinggi sejak Februari. Lapangan kerja baru tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang mencapai 183 ribu pekerja.

"The Fed terlihat masih sangat berkomitmen menaikkan suku bunganya secara bertahap," ujar Baipan Rai, Kepala Analis Forex untuk Amerika Utara CIBC Capital Markets.


Dolar AS menungguli mata uang lainnya karena pertumbuhan AS yang tetap kuat, sementara data ekonomi negara besar, termasuk negara-negara Eropa berada di bawah ekspektasi.

"Salah satu alasan kami berpikir mengapa dolar telah begitu menarik dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi karena ekonomi AS berkinerja cukup baik, sementara kami telah melihat perlambatan di Eropa, Jepang, dan ekonomi besar lainnya, "kata Rai.

Zona euro kini tengah dilanda ketidakpastian seiring rencana defisit fiskal dan utang Italia yang kian besar. Hubungan Italia dengan Uni Eropa juga kini tengah terancam,

Euro tercatat melemah 0,5 persen ke level US$1,15, terendah sejak Juni. Sementara poundsterling Inggris juga melemah 0,15 persen, demikian pula dolar Australia minus 1,07 persen. (Reuters/agi)

Let's block ads! (Why?)


October 04, 2018 at 02:33PM
via CNN Indonesia https://ift.tt/2O3ZtPl
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment